Langkah Baru

Jangan pernah ragu untuk melangkah dan memulai sesuatu yang baru

Rabu, 12 Januari 2011

Regenerasi PSSI

PSSI oh PSSI. Saat ini banyak sekali cacian dan hujatan terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu. Sang ketua umum, Nurdin Halid terus diminta turun oleh pecinta sepakbola. Namun Nurdin seolah cuek bebek. Dia menyatakan tidak akan pernah mau turun dari tahtanya..

Apa yang dikemukakan pecinta sepabola untuk meregenerasi PSSI tampaknya memang tepat. Para pengurus sudah terlalu lama duduk dengan hanya menghasilkan sedikit prestasi membanggakan.  Misalnya Nugraha Besoes yang sudah berkiprah sebagai pengurus, tepatnya Sekjen PSSI, sejak pertengahan 80an, tepatnya 1983.

Demikian pula dengan Nurdin Halid yang selama periode kepemimpinannya selalu bermasalah. Bahkan mungkin, Nurdin satu-satunya pimpinan sepakbola dibawah FIFA yang pernah dipenjara.Padahal ada aturan FIFA yang menyebutkan pimpinan sepakbola tidak boleh melakukan tindak pidana, apalagi sampai dihukum penjara.

Begitu kuatnya dominasi para pengurus membuat Nurdin Halid dan jajarannya tak mau mendengarkan permintaan masyarakat Indonesia. Mungkin dalam pikiran mereka, FIFA saja bisa mereka lawan, apalagi cuma rakyat. Entahlah.

Jika rakyat dan pemerintah menghendaki PSSI yang benar-benar bersih, induk olahraga sepakbola tersebut harus diregenerasi. Caranya? pasti penuh hambatan dan rintangan, mengingat para pengurus sekarang tidak mau lengser dari posisinya..

Ada beberapa cara yang bisa saja dilakukan oleh pemerintah dan pecinta sepakbola jika ingin benar-benar meregenerasi PSSI. Yakni;



1. Pemerintah harus menghapus dana APBN untuk PSSI
2. Pemerintah harus menghapur dana APBD untuk Klub sepakbola PSSI
3. Sponsor tidak lagi membiayai kompetisi sepakbola PSSI
4. Masyarakat tidak menonton pertandingan klub sepakbola PSSI
5. Masyarakat tidak menonton pertandingan Timnas Indonesia PSSI


Jika tidak ada dana yang masuk ke kantong PSSI, yakin deh, para pengurus akan gerah. Karena tanpa dana, mereka tidak bisa memutar roda kompetisi dan mendapat penghasilan.

Apalagi jika pemerintah bersama para pengusaha membuat kompetisi sepakbola profesional yang dananya dari sponsor. Namun harus terbuka data keuangan klub, data transfer, gaji, pendapatan merchandise dsb

Dengan kompetisi yang bagus dan profesional, maka masyarakat bisa mendapatkan tontonan sepakbola yang berkualitas dan berprestasi. Pemerintah juga bisa mendapatkan kebanggaan jika timnas Indonesia berprestasi..

salam olahraga

Tidak ada komentar: