Langkah Baru

Jangan pernah ragu untuk melangkah dan memulai sesuatu yang baru

Rabu, 19 Januari 2011

Be a Rock Star


Angga sangat kagum kepada ayahnya yang seorang musisi dan punya banyak teman. Dia bercita2 seperti ayahnya. Sayangnya, sang ayah sangat keras mendidik Angga. Usai jam sekolah, Angga diwajibkan untuk ikut kursus pendalaman. Angga menyerah?

Sang ayah ingin Angga fokus pada sekolahnya. Dia ingin Angga menjadi orang sukses. Dia tak ragu untuk terus memantau prestasi sekolah anaknya. Setiap waktu. Hasilnya, Angga selalu mendapat ranking di sekolahnya.

Sebagai hadiah atas prestasi sekolah yang diraih Angga, ayahnya pun mengajak Angga untuk melihatnya konser musiknya setiap hari Sabtu / Minggu. Dia juga kerap mengajak Angga ke rumah teman-teman musisinya.
Kekaguman Angga terhadap Ayahnya semakin bertambah. Apalagi, dalam setiap kesempatan di suatu mall atau tempat makan, orang2 selalu menyapa ayahnya.
Secara diam – diam, Angga menyempatkan diri belajar gitar dari video – video dan internet. Hampir setiap malam, setelah ayahnya pergi, Angga mencoba memainkan gitarnya. 

Setelah bisa memainkan gitar, dia pun mulai mencoba membuat dan merekam lagu2nya. Dia juga memberanikan diri menyanyikan sendiri lagu2nya. 

Karena semua didasari dengan penuh rahasia, Angga mengupload lagu2nya di youtube dan myspace secara sembunyi2. Dia juga membuat Blog untuk memasukan lagu2nya dengan menggunakan nama alias “my band” agar ayahnya tidak mengetahui kegiatannya itu.

Karena lagu2 yang dibuat easy listening orang2 pun sangat menyukai lagu2nya. Para pembajak bahkan sampai mengeluarkan album mp3 dan dijual dilapak2 sebesar Rp 10 .000/album.

Hasilnya, laris manis. Banyak orang membeli CD “my band”. Hampir semua pasar dan lapak CD bajakan memutar lagu2 “my band”.  Popularitas “my band” pun semakin tinggi.

Karena popularitas yang semakin tinggi, ada beberapa radio yang mencoba memasukan lagu2  “my band” dalam list lagu indie. Hasilnya, banyak orang suka dan merequest  lagu2 tersebut.

Apa yang terjadi pada Angga. Anak itu ketakutan. Karena banyak orang bahkan media yang menanyakan siapa “my band”. Angga terus menyibukan diri pada pelajarannya. Nilai ujiannya tetap tinggi dan dia tetap menjadi juara umum di sekolahnya.

Saat liburan kenaikan kelas, Angga mencoba online dan menyapa orang2 yang bertanya di blog ‘my band’. Ada satu orang yang sangat antusias menjadi kawannya bertanya banyak hal pada Angga. Mulai dari lagu2nya hingga pribadinya ditanya dengan detil.

Karena memang Angga anak kecil yang masih polos, dia menjawab semua pertanyaan dengan jujur.  Dalam pikirannya, kawan barunya itu adalah anak kecil seusia dirinya., Bahkan Angga sampai bercerita bahwa my band adalah nama aliasnya. 

Namun, siapa sangka,  dari sekian banyak orang yang menjadi kawannya, ada satu orang yang sudah dikenalnya, Dia sang ayah yang secara diam2 sangat menyukai lagu2 “my band”, tapi ndak tahu kalau my band itu buatan anaknya. Karena dia artis besar, dia memakai  nama alias untuk bisa ngobrol dengan my band.  

Dan, alangkah terkejutnya sang ayah begitu tahu menyadari kalau ‘my band’ yang disukainya itu adalah sang anak yang dididiknya untuk menjadi seorang pelajar berprestasi, bukan sebagai pemain band.

Sang ayahpun akhirnya mengajak Angga berbicara. Mereka membahas ‘my band’ sampai akhirnya sang ayah menebak langsung bahwa ‘my band’ sebenarnya adalah Angga.

Bukti2 pun dikeluarkan oleh sang ayah. Karena sudah ketahuan, Angga tak bisa mengelak. Dia akhirnya mengaku bahwa ‘my band’ adalah ciptaannya. Menurutnya, ‘my band’ dibuat untuk iseng saja, dan dia berjanji tidak melanjutkan ‘my band’.

Sang ayah memeluk Angga. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak marah terhadap Angga. Dia malah bangga kepada Angga.
Ayah mengizinkan Angga untuk tetap meneruskan ‘my band’. Bahkan, ayah yang akan menjadi produsernya. Namun ayah berpesan, agar ‘my band’ jangan sampai membuat kegiatan belajar Angga terganggu.

Angga senang dengan keputusan yang dibuat Ayahnya. Meski ‘my band’ populer, Angga tetap rajin belajar. Kegiatan manggung disesuaikan dengan hari libur. Angga pun tetap bisa berprestasi.

Tidak ada komentar: