Langkah Baru

Jangan pernah ragu untuk melangkah dan memulai sesuatu yang baru

Senin, 02 Agustus 2010

Tujuh Hari yang Lalu (tulisan Bunda)

Hari ini tujuh hari yang lalu, aku bersemangat sekali untuk pergi ke Rumah sakit Asih yang terletak di daerah Blok M. Dan seperti biasanya kami pun pergi bertiga, tiap kali kami pergi ke sana kami selalu gembira, karna akan ada suatu berita yang sangat menggembirakan dan itu selalu terjadi.

Seperti saat ini tujuh hari yang lalu, kami menunggu di ruang tunggu Rumah sakit dan menunggu giliran untuk di panggil ,sambil membaca majalah, bercerita, dan bercanda dengan putri kecil kami sungguh hari yang menyenangkan saat itu.

Tibalah waktunya aku di panggil untuk di periksa, dan seperti biasanya juga tak pernah terpikir oleh ku akan mendapatkan berita yang sangat luar biasa terkejutnya aku dan suami ku

Aku     : Selamat siang Dok
Dokter : Siang....Ada keluhan apa hari ini?

Aku     : Belum sempat aku menjawab tiba-tiba suami ku menjawab : bahwa bayi yang ada dalam kandungan ku sudah dua hari tidak ada aktifitas, dia tidak bergerak sama sekali walaupun kita sudah berusaha untuk mengajaknya bicara dan mendegarkan nya musik mozart

Dokter     : Ok...kalau begitu kita coba untuk periksa dulu ya

Akhirnya aku masuk ke ruang periksa, dengan perasaan cemas aku menunggu jawaban dari dokter

Dokter     : Tidak ada lilitan di bagian tubuh bayiku...katanya dan semua baik – baik saja

Aku     : Lega rasanya saat aku mendengarkan itu

Dokter     : Tapi....tidak terdengar suara detak jantung pada saat itu

Aku    : hhhhmmmmm....hati ku makin tidak karuan

Dokter    : Coba kita periksa rekam jantung khusus untuk bayi

Aku    : Aku hanya bisa terdiam dan tanpa berkata apa - apa

Dengan berurai air mata, aku keluar dari ruang tersebut dan menuju ke ruang yang lain untuk periksa detak jantung bayiku. Sesampainya di sana aku langsung di periksa.....Dengan perasaan cemas dan takut aku menunggu jawaban dari perawat tersebut

Satu, dua , tiga kali di periksa,  perawat  itu pun mengatakan:  memang tidak ada detak jantung lagi untuk bayi ku....bertambahlah air mata ku saat itu, tapi perawat  itu mencoba untuk memeriksa lagi karna mungkin tidak tega melihat air mata ku yang terus menerus keluar....akan tetapi hasil nya pun tetap tidak ada. Aku menjerit saat itu...aku merasa pudar semua yang aku impikan.....dunia seakan runtuh dan menimpa tubuh ku....

Dengan perasaan berat perawat itupun berkata: Apa pun yang terjadi kita harus bisa menerimanya
Aku tidak bisa menjawab apaun pertanyaan yang di lontarkan kepadaku...bahkan dari suami ku sendiri
Saat itu yang ada di kepala ku hanya lah berdoa sebanyak banyak nya agar aku bisa di berikan keajaiban dari Allah.

Mulutku tak henti – henti nya memohon dan berdoa agar bayiku bisa terselamatkan, dan aku berharap saat itu Allah akan memberikan keajaiban itu untuk ku.....

Tapi...........

Ternyata saat itu aku belum bisa di perikan keajaiban itu, Aku harus bisa menerimanya walaupun sakit yang aku rasa.

Dengan berlinang air mata suamiku berkata bahwa Putri kecil kami telah pergi dan kita  harus relakan kepergiannya

Allah lebih mencintai Madea putri kami

Ya  Allah.....tak kuasa aku menerima semua ini

Tapi apa yang bisa aku perbuat ????

Selain hanya bisa menangis dan menagis........

Kadang penyesalan itu datang menghantui ku....kenapa aku tidak cepat – cepat ke dokter pada saat bayiku tidak ada aktifitas???????

Apakah aku terlalu mengabaikan bayiku???? Aku memang salah dalam hal itu

Sungguh.......sungguh.....aku sangat menyesali nya........

Bisa ku bayang kan  :

Dua minggu lagi kami menggendong putri kecll kami,  dua minggu lagi aku merasakan tubuh mungil nya ada di pelukan ku, dua minggu lagi aku bisa mencium bau tubuh nya dan bisa ku bayangkan betapa bahagia nya keluarga kami.

Tapi semuanya hilang bersama kepergian Dea.......

Hari ini tujuh hari yang lalu Dea pergi meninggalkan kami semua, kami merasa sangat kehilangan sekali , Khakha putri kecil ku yang pertama, suami ku, terlebih aku.

Hari ini tujuh hari yang lalu aku sudah melewati hari – hari tanpa kehadiran Dea, tiap hari air mata ku mengalir kala aku mengingat nya.

Hari ini tujuh hari yang lalu....adalah cobaan yang paling berat yang kami terima.

“ Madea Rasya Ramadhani “ kami semua  menyayangi mu.

Ayah, Bunda, khakha, semua ikhlas melepaskan mu

Semoga engkau bahagia di sana............

Jakarta, 1 Agustus 2010

With love

Bunda

Tidak ada komentar: